SUKA MAKMUE –Dampak musim kemarau yang hampir dua bulan melanda kabupaten Nagan membuat puluhan hektar sawah warga mengalami kekeringan.
Hal itu membuat pertumbuhan padi warga menjadi tidak maksimal, bahkan persawahan mulai retak dan padi yang berusia dua bulan terancam mati akibat tidak adanya air untuk mengaliri sawah mereka.
seperti halnya yang dirasakan oleh seorang Petani Desa Blang Geudong,Kecamatan Seunagan Timur,Kabupaten Nagan Raya Iksan Nuddin,ia mengaku sudah hampir dua bulan tidak turun hujan di areal persawahan mereka.
Untuk antisipasi gagal panen sebagian warga terpaksa mengaliri air ke areal sawah menggunakan mesin pompa dari sumur pribadi.
Pantauan awak media ,terdapat saluran irigasi di sekeliling lahan persawahan warga ,namun saluran itu tidak berfungsi.
“Sumber air yang harusnya berasal dari irigasi kini sudah tidak lagi mengalir ke sawah, padahal terdapat 40 hektar sawah warga di sepanjang aliran irigasi tersebut yang mengandalkan aliran air irigasi,”kata Iksanuddin,Selasa (13/06/23).
Tak hanya itu,kekeringan juga berdampak terhadap rumah tangga, Salah satunya Muhammad Din, musim kemarau membuat sumur dirumahnya mengering, Akibatnya sejumlah warga mengalami krisis air bersih, akhirnya terpaksa mengeruk kembali sumur agar kebutuhan air bersih tercukupi.
Petani berharap pemerintah setempat membantu masyarakat dalam menangani krisis air bersih dan kekeringan yang melanda persawahan mereka.
“Pemerintah melakukan normalisasi terhadap saluran irigasi yang dekat dengan areal persawahan warga tersebut supaya bisa menyuplai air dan bisa di manfaatkan warga saat musim kemarau seperti ini,”tutup Iksan.