Sukabumi – Jembatan miring yang membuat siswa dan warga bergelantungan di Sukabumi disorot oleh berbagai pihak, termasuk oleh seorang content creator ternama Willie Salim. Dalam akun media sosial Instagramnya, Willie sempat menjajal sendiri jembatan miring tersebut.
Hal itu dikonfirmasi oleh Elan selaku pelaksana program Jampang Peduli. Dia mengatakan, Willie mengunjungi Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi pada Jumat (9/8/2024) lalu.
Elan mengatakan, Willie berbincang dengan warga dan menanyakan terkait perkembangan perbaikan jembatan besi yang miring. Ia juga terlihat ketakutan saat menjajal jembatan tersebut.
“Betul Willie Salim (datang ke Sukabumi). Ngobrol sama kita menanyakan progres pembangunannya dan ke depannya gimana, terus dia juga ke depannya berharap kolaborasi terus berjalan dengan Jampang Peduli untuk kebutuhan masyarakat di pelosok terutama di sosial dan kemanusiaan,” kata Elan saat dihubungi detikJabar, Selasa (13/8/2024).
“Kelihatannya dia juga takut kemudian dia ngomong, ‘ini yang ibu guru itu yang kemarin ke sini ya sama anak-anak sekolah dan warga’. Iya, kata saya, ada juga jembatan yang darurat dari BPBD,” sambungnya.
Pada kesempatan tersebut, Willie juga memberikan dana bantuan untuk pembangunan jembatan sebesar Rp25 juta. Anggaran tersebut untuk mencukupi total kebutuhan perbaikan jembatan sebesar Rp100 juta.
“Bantuannya untuk penambahan pembelian bahan bangunan dan juga untuk operasional di lapangan yang mengerjakan jembatan untuk beli makan dan kopi,” kata dia.
Adapun progres perbaikan jembatan masih dalam tahap belanja bahan bangunan. Selain itu, para relawan juga mulai mengerjakan pengecoran dan penggalian untuk jembatan.
“(Cukup tidak?) kalau total RAB kita semuanya Rp100 juta ya cuma kita juga ada beberapa bantuan dari kolaborasi, dari yayasan-yayasan lain dengan yayasan dari Bandung, jadi Rp25 juta yang kita ajukan ke Willy Salim untuk pembelian yang belum tercukupi dan operasional di lapangan,” sambungnya.
Sejauh ini, pihaknya belum dapat memastikan kapan jembatan besi itu dapat rampung. Meski demikian, dia berniat untuk menjadikan jembatan besi ini sebagai hadiah kemerdekaan dari para dermawan.
“Kalau penyelesaiannya kita belum bisa memastikan, cuma pengerjaannya secepat mungkin karena jembatan ini mau kita hadiahkan juga sekalian momen untuk bulan Agustus (kemerdekaan). Ini jembatan dari orang-orang baik Indonesia untuk warga pelosok,” ungkapnya.
Sekedar informasi, jembatan itu terbentang di atas Sungai Cikaso dan menjadi penghubung antara Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, dan Desa Bantarpanjang, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi. Jembatan tersebut rusak akibat meluapnya aliran sungai pada 29 Juni 2024.